Senang bisa
membaca surat keduamu. Alhamdulillah aku baik. Bahkan lebih baik dari
sebelumnya. Tuhan kita begitu baik hingga aku selalu merasa sehat.
Alhamdulliah. Lalu bagaimana denganmu? Semoga lebih baik.
Kamu benar kita
sudah dewasa sekarang. Aku bahkan lupa, 16 tahun sudah aku menghirup udara
dunia. Rasanya baru kemarin aku lahir. Aku masih ingat dulu aku menangis karena
lapar saat umurku masih balita. Kala itu aku belum mengerti dengan arti cinta
bahkan untuk mengenalpun tidak. Kini aku telah dewasa. Dan bersamamu aku
mengerti dengan arti kasih, sayang, cinta, rindu dan banyak pelajaran yang
dengan tidak sadar telah kamu ajarkan padaku. Ya, aku mulai mengerti.
Kamu masih ingat
bagaimana udara di gunung saat kita berkemah? Begitu dingin. Dan aku lupa membawa
baju hangat saat itu. Sampai-sampai aku tidak bisa tidur semalaman. Dasar pelupa.
Aku juga ingat saat kamu memetik nada-nada gitar menjadi sebuah aluanan lagu
yang merdu. Aku suka kamu. Oh tidak, saat itu aku masih mengagumimu. Aku kagum
dengan bakatmu. Kamu begitu mahir memainkan gitar. Padahal dari dulu, saat aku
masih menginjak bangku SMP aku mempunyai
target untuk mengikuti les gitar. Dulu aku begitu antusias dengan gitar,
sayangnya tidak ada pendukung yang bisa membantuku. Sampai sekarang semua itu
hanya menjadi sebuah tulisan mimpi di kertas lama. Sekarang aku malas.
Masih ingat dengan
apa yang bisa membuat kita menjadi dekat? Saat malam hari di perkemahan! Ya. Permainan
Truth Or Dare yang membuat kita dekat. Saat kamu memilih Truth dan temanku dengan
polos bertanya “kakak suka ga sama..” sambil menyenggolku seolah menjadi kode
untukmu. Betapa malunya malam itu, bahkan aku tidak bisa berbicara apapun. Padahal
kamu hanya membalas pertanyaan itu dengan senyuman tapi kamu mampu membuat aku
melayang. Ah andai saja malam itu tidak berakhir.
Tidak sia-sia. Ikut
berkemah adalah keputusan yang baik. Nyatanya
ketika pulang dari perkemahan aku mendapatkan satu poto denganmu. Ternyata aku
bisa menyimpan kenangan aku dan kamu. Ya kenangan kita.
Nostalgia yang
indah bukan? Kenangan menyenangkan saat pertama kita dekat. Lalu kapan kita
akan berkemah lagi? Membuat sebuah cerita kenangan dengan sejuta impian yang
melayang. Aku kangen dengan baju pramukamu. Kamu begitu terlihat gagah ketika
memakainya. Aku suka.
Dan sekarang,
hubungan kita merangkak menuju 4 bulan. aku harap aku bisa menikmati setiap
lekuk jalan hidup denganmu, meski sekarang kita terpisah oleh bentangan jarak.
Semoga aku bisa
membaca surat ketiga mu. Oh ya, aku kirim salam hangat rindu untukmu.
No comments:
Post a Comment